Website Baru Kami, Klik Gambar

Website Baru Kami, Klik Gambar
Kajian Ilmu Agama Islam
Home » » II. Perkembangan yang Mulia [5]

II. Perkembangan yang Mulia [5]

F. PEMBANGUNAN KA'BAH
Tatkala dia berusia tiga puluh lima tahun, orang-orang Quraisy memperbaiki bangunan Ka'bah karena di sana-sini telah terjadi kerusakan. Pembangunan Ka'bah itu dibagikan kepada kabilah-kabilah. Mereka terus membangun hingga akhirnya sampai ke tempat Hajar Aswad. Saat itulah terjadilah cekcok dan sengketa di antara mereka. Setiap kabilah menginginkan agar kabilah mereka yang mengangkat Hajar Aswad itu ke tempatnya.
Kemudian mereka sepakat untuk mengangkat seorang hakim yang bisa menjadi penengah di antara mereka. Orang yang akan mereka jadikan sebagai penengah adalah orang pertama yang memasuki masjid. Ternyata orang pertama yang memasuki Masjidil Haram adalah Rasulullah. Maka, Rasulullah memerintahkan pada semua kabilah untuk mendatangkan sepucuk selendang dan setiap kabilah diperintahkan untuk mengangkat kain yang berisi Hajar Aswad itu ke tempatnya semula. Tatkala Hajar Aswad itu sampai ke tempatnya, maka Rasulullah mengambil dan meletakkannya di tempatnya semula dengan tangannya yang mulia. Lalu, beliau membangun di atas tempat itu. Rasulullah ikut memindahkan batu bersama-sama dengan mereka.

G. AGAMA PENDUDUK MAKKAH
Penduduk Makkah menyembah berhala. Hampir seluruh penduduk Jazirah Arab menyembah berhala itu. Sedangkan, orang yang pertama kali memasukkan agama berhala ke Makkah adalah 'Amr bin Luhay al-Khuza'i tatkala Bani Khuza'ah berkuasa di Makkah. Berhala itu dia bawa dari Syam yang kemudian disembah oleh penduduk Makkah dan disembah oleh semua penduduk Arab. Maka, tidak ada yang tersisa dari Agama Nabi Ibrahim kecuali hanya mengagungkan Baitullah.

Total Pengunjung

Powered by Blogger.

Pencarian