Website Baru Kami, Klik Gambar

Website Baru Kami, Klik Gambar
Kajian Ilmu Agama Islam
Home » » Bencana Lidah Kelima

Bencana Lidah Kelima

Bencana Kelima

Bencana. Adapun bercanda yang ringan-ringan diperbolehkan dan tidak dilarang selagi benar dan jujur. Sesungguhnya Rasulullah juga suka bercanda dan tidak mengatakan kecuali yang benar. Beliau pernah bersabda kepada seorang laki-laki, "Wahai orang yang berkuping dua." Beliau juga pernah bersabda kepada seorang wanita tua yang meminta agar beliau mendoakan dirinya masuk surga, "Sesungguhnya tidak ada yang masuk surga dalam keadaan tua renta." Kemudian beliau membaca ayat,
"Dan kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya." (Al-Waqi'ah: 36-37)

Dalam canda Rasulullah saw. ini telah disepakati tiga hal:
a. Tidak berbicara kecuali yang benar
b. Sering dilakukan terhadap wanita dan anak-anak serta orang laki-laki lemah yang membutuhkan bimbingan
c. Dilakukan jarang-jarang. Jadi tidak boleh terus-menerus bercanda. Tentu saja ada perbedaan antara canda yang jarang-jarang dengan terus-menerus. Jika ada seseorang yang siang dan malam selalu bercanda, lalu dia berhujjah dengan apa yang dilakukan Nabi saw, yang berdiri bersama Aisyah dan membiarkannya menonton permainan orang-orang Habasyah, berarti dia telah melakukan kesalahan, karena beliau melakukan yang demikian itu sesekali saja. Terus-menerus bercanda adalah dilarang. Sebab canda bisa mengurangi karisma seseorang dan bahkan bisa memancing kedengkian.

Total Pengunjung

Powered by Blogger.

Pencarian