Website Baru Kami, Klik Gambar

Website Baru Kami, Klik Gambar
Kajian Ilmu Agama Islam
Home » , » Berbaik Sangka

Berbaik Sangka

Allah berfirman,
"Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang keimanan kaumnya) dan telah meyakini bahwa mereka telah didustaka, datanglah kepada mereka (para rasul) itu pertolongan Kami." (Yusuf: 110)

Rasulullah saw. bersabda,
"Jauhilah oleh kalian berprasangka karena prasangka itu merupakan sedusta-dusta perkataan." (Muttafaq 'Alaih)

Rasulullah saw. juga bersabda,
"Allah merahmati Nabi Luth, sungguh beliau berlindung di rumah yang sangat kokoh. Sekiranya aku dimasukkan ke penjara sebagaimana Yusuf masuk penjara, maka aku memenuhi seruannya, dan kami lebih berhak untuk merasa ragu daripada Ibrahim ketika Tuhannya berfirman kepadanya, 'Apakah kamu tidak beriman?' Beliau berkata, 'Bukanlah demikian, tetapi hanya sekedar untuk menenangkan hatiku." (Muttafaq 'Alaih)

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Nabi Ibrahim adalah seorang yang sangat beriman dengan apa yang telah dikabarkan Allah kepadanya, tetapi beliau meminta sesuatu yang bisa menenangkan hatinya. Jarak antara keimanan dan ketenangan dinamakan oleh Nabi saw. dengan syak (keraguan), yaitu dalam masalah menghidupkan orang yang sudah mati.

Demikian juga janji kemenangan di dunia, terkadang seorang beriman dengan hal tersebut namun juga merasakan kegoncangan dalam hati dan membuatnya tidak tenang, dan hilangnya rasa ketenangan jiwa ini menyebabkan munculnya prasangka bahwa sesungguhnya Dia telah berdusta. Keraguan diperkirakan berasal dari satu pintu. Perkara-perkara ini tidak akan datang dari keimanan yang menjadi kewajiban, walaupun di antara sebagian prasangka itu ada yang merupakan dosa.

Total Pengunjung

Powered by Blogger.

Pencarian