Maka dengan usaha yang keras; jika orang tersebut mengucapkan dua kalimat syahadat, dan dia sendiri paham bahasa arab sehingga dia bisa memahamkannya makna dua kalimat syahadat setelah beberapa hari dan malam, maka itu suatu yang bagus.
Kemudian, mungkin dia shalat dan boleh jadi tidak. Kadang pula dia mengajarkannya itu memiliki Agama dalam batas tertentu. Jika gurunya tersebut adalah salah satu kopian dari dirinya (maksudnya, sama-sama bodoh), maka dari mana orang yang miskin (ilmu) ini akan mengetahui syariat-syariat islam dan dosa-dosa besar untuk bisa menjauhinya, lalu kewajiban-kewajiban untuk dilaksanakannya? Jika dia diperkenalkan bahwa ini adalah dosa-dosa besar yang membinasakan dan diberi peringatan terhadapnya, lalu diajarkan apa-apa yang wajib dan dia pun meyakininya, maka dia adalah seorang yang berbahagia, dan itu adalah langka.
Maka seyogyanya bagi seorang hamba untuk memanjatkan puji syukur kepada Allah atas segala anugerah keafiatan (pada dirinya).
Jika ada yang berkata, "Orang tersebut telah lalai karena tidak bertanya tentang apa yang wajib atas dirinya."
Dapat dijawab, "Bahwa inilah yang ada di dalam benak kepalanya, dan orang bersangkutan tidak merasakan bahwa bertanya kepada orang yang bisa mengajarkannya adalah suatu kewajiban atas dirinya. Dan orang yang menginginkan agar Allah tidak menjadikan cahaya untuk dirinya, maka dia tidak mendapatkan cahaya. Tidaklah seseorang berdosa kecuali setelah dia mengetahui terlebih dahulu, dan setelah hujjah tegak atas dirinya, dan Allah Maha Lembut atas hamba-hambaNya.
Home »
Dosa-dosa Besar
» Sihir (3)
Sihir (3)
Posted by Muhammad Arsyad Al-Farisi bin Nahruddin bin Ali-o bin Hasan
Posted on 8:42 PM