Imam Ghazali berkata, "Sabar itu tersusun dari pengetahuan (ilmu), kondisi (hal), dan praktek (amal). Pengetahuan disini diibaratkan sebagai pohon, kondisi sebagai dahan, dan amal sebagai buahnya. Kamu mengetahui bahwa kemaslahatan agama terletak pada kesabaran hingga kesabaran itu sendiri memunculkan kekuatan yang saling memotivasi untuk berlaku sabar. Kesabaran dalam segala kondisi, didorong untuk menuju pada perilaku sabar. Sehingga, dalam hal-hal yang mubah, dengan kesabaran seseorang tidak melampaui batas kewajaran dengan melakukan hal-hal yang berlebihan."
Kesabaran yang terbesar adalah bersabar dalam menahan syahwat dan menjauhi faktor penyebabnya. Di antara hal yang harus disikapi dengan sikap sabar adalah ketika seseorang di sakiti, baik dengan ucapan maupun tindakan, maka ia harus menghadapinya dengan penuh kesabaran. Oleh karena itu, sebagian sahabat berkata,
"Kami tidak menganggap iman seseorang sebagai benar-benar sebuah keimanan jika ia tidak bisa bersabar atas gangguan yang dihadapinya." Allah berfirman,
"Dan kami sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami. Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakkal itu berserah diri." (Ibrahim: 12)
Home »
Akhlak Islam
» Sabar (bag.2)
Sabar (bag.2)
Posted by Muhammad Arsyad Al-Farisi bin Nahruddin bin Ali-o bin Hasan
Posted on 9:44 PM