- Bencana Keenam
Mengejek dan mengolok-olok. Maksud mengejek di sini ialah menghina dan mengolok-olok, menyebut aib dan kekurangan seseorang agar ditertawai. Hal ini bisa dilakukan dengan menuturkannya lewat kata-kata atau menggambarkannya lewat perbuatan atau cukup dengan isyarat dan kerdipan mata. Semua ini dilarang dalam syariat, dan larangan ini telah disebutkan di dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah.
- Bencana Ketujuh
Membocorkan rahasia, melanggar janji, berdusta dalam perkataan dan sumpah. Semua ini dilarang, kecuali yang memang ada keringanan untuk berdusta, seperti dusta di hadapan istri untuk menyenangkannya dan untuk siasat perang.
Jelasnya, setiap tujuan yang terpuji, yang tidak bisa dicapai kecuali dengan cara berdusta, maka dusta ini diperbolehkan kalau memang tujuan itu mubah, dan jika tujuan itu wajib, cara itu pun juga wajib. Namun begitu, sedapat mungkin dusta ini harus dihindari.
Jika ada orang yang mencari-cari An-Nakha'i, maka An-Nakha'i berpesan kepada pembantunya, "Cari dia di masjid."
Home »
Penyucian Jiwa
» Bencana Lidah Keenam & Ketujuh
Bencana Lidah Keenam & Ketujuh
Posted by Muhammad Arsyad Al-Farisi bin Nahruddin bin Ali-o bin Hasan
Posted on 8:47 PM