Saat memaparkan keistimewaan puasa, Allah berfirman dalam salah satu hadist qudsi,
"Setiap kebaikan dibalas dengan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat kebaikan yang sama, kecuali puasa karena puasa adalah untuk-Ku dan Akulah yang memberi ganjaran kepadanya." (HR.Muslim)
Rasulullah saw. juga bersabda,
"Demi Allah Yang Menguasai jiwa Muhammad, sungguh bau orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak misik (kasturi)."
Dalam salah satu hadist qudsi, Allah berfirman,
"Dia (orang yang berpuasa) meninggalkan syahwat dan makannya demi diri-Ku. Puasa adalah untuk-Ku, maka Akulah yang memberi ganjaran kepadanya." (HR.Syaikhan)
Rasulullah saw. bersabda,
"Sesungguhnya setan mengalir dalam tubuh manusia seperti mengalirnya darah, maka bersihkanlah alirannya dengan rasa lapar." (HR.Syaikhan)
Demikian pula saat Rasulullah saw. berkata pada Aisyah ra., "Sering-seringlah mengetuk pintu surga." Aisyah bertanya, "Dengan apa?" Beliau saw. menjawab, "Dengan rasa lapar." (HR.Al-Iraqi & Ahmad)
Nabi saw. bersabda,
"Seandainya setan-setan tidak berkeliaran di hati anak cucu Adam, niscaya mereka akan melihat kerajaan langit." (HR.Ahmad)
Kelebihan puasa bisa dilihat dalam dua makna berikut:
1. Karena puasa termasuk amal yang tersembunyi dan amal batin yang tidak bisa dilihat orang lain, sehingga tidak mudah disusupi riya'.
2. Sebagai cara untuk menundukkan musuh Allah. Karena sarana yang dipergunakan musuh adalah syahwat. Syahwat bisa menjadi kuat karena makanan dan minuman. Selagi lahan syahwat tetap subur, maka setan bisa bebas berkeliaran di tempat gembalaan yang subur itu. Tapi jika syahwat ditinggalkan, maka jalan ke sana juga menjadi sempit. Dalam masalah ini, kita dapat melihat hadist-hadist di atas.
Home »
Fiqih Puasa
» Keistimewaan Puasa
Keistimewaan Puasa
Posted by Muhammad Arsyad Al-Farisi bin Nahruddin bin Ali-o bin Hasan
Posted on 2:49 PM